Pejuang Jarak
![]() |
Gambar: hipwee.com |
By. Putri Chairunnisa
Pagi itu, aku yang seharusnya cepat-cepat bersiap untuk pergi ke suatu party, namun pagi itu aku bangun terlambat dan lebih memilih berdiam diri di kamar di mana aku merasa seperti di surga. Seperti kata orang zaman sekarang mager, hampir setiap hari aku merasakan kemageran semenjak kepergiannya dan semenjak tanpa dia yang mengisi setiap hari ku. Putra aku memanggil nya kakak karena dia 2 tahun lebih tua di banding aku, dia memutuskan pergi untuk meninggalkanku di sini dan mengatakan bahwa nanti dia akan kembali untukku lagi. Setelah lama membuat waktu lambat itu aku pun memutuskan untuk cepat bersiap-siap pergi ketempat tujuan.
***
Tibalah di party.
“Dwiiiikkk.. ,” terdengar ada orang
memanggilku. Nama ku Dwi orang tua memberi ku nama Dwi karena aku adalah anak
yang lahirnya urutan kedua.
“Apa kabar wi ? Senang bisa bertemu kamu lagi,
hmm apa kabar kakak ? “
Kata Putri yang dulu menjadi teman sebangku ku,
Putri memang selalu tahu cerita apapun tentang aku bahkan sampai hal kecil yang
aku tak suka pun dia tahu.
“Baik kok!!, senang juga kok, kakak? Ha kakak
mana nihh?!.”aku menjawab, namun dalam hati aku sudah tahu yang dimaksud Putri
adalah kak Putra.
“yah kak Putra lah, memang kakak mana lagi yang
menjadi pangeran hati kamu ? Hahaha.”Ucap Putri sembari tertawa.
Namun ketika itu aku lebih memilih untuk tidak
menjawab dan langsung duduk untuk melanjutkan party, party hari itu ialah acara
reuni teman-teman SMA yang sudah terpisah karena jarak dan tempat kuliah yang
berbeda-beda.
Party pun selesai tepat nya waktu
menunjukan pukul 1 siang ,aku bergegas untuk keluar dari gedung itu dan mencari
angkot untuk langsung pulang ke rumah, namun dipertengahan jalan aku
melangkahkan kaki untuk pulang terlihat sebuah mobil berwarna hitam menghampiri
ku, dan ternyata itu Putri dengan membuka kaca mobilnya.
“mau
pulang ya wik? Bareng aku Saja, sudah lama juga tidak pulang bareng kamu”.
Dengan senang hati pastinya aku menerima ajakan putri tersebut, lagi pula sudah
cukup lama aku tidak cerita bahkan ngobrol lagi sama dia mumpung ada kesempatan
ini lah aku bisa mengobrol lagi dengannya .
Di pertengahan jalan Putri pun menanyakan hal
yang mungkin sangat menyesakkan hati ku.
“bagaimana kabar kak Putra wik? Kalian masih
berkomunikasikan? “katanya.
Seketika itu juga hati ku sesak mendengar nama
kak Putra kembali, air mata pun perlahan mulai jatuh disaat namanya
disebutkan oleh Putri, Putri yang saat itu melihat ku meneteskan air mata
seketika menjadi orang yang paling bersalah dan ketakutan karena dia tak
mengerti apa yang terjadi kepada ku disaat dia menyebutkan nama kak Putra
dihadapanku seperti yang dia tahu kalau dulu dia menyebutkan nama kak Putra aku
selalu tersenyum hingga serasa berjuta bunga yang sangat indah sedang
bermekaran, namun kini ketika nama kak Putra disebut berubah lah dunia ini
menjadi dunia yang kebanjiran tanpa ada nya pohon yang menyejukan.
Namun dengan isak tangis dan nafas terasa sesak
aku pun menceritakan kepada putri tentang kak Putra yang sesungguhnya.
“kak
Putra? Kak Putra sudah pergi ke kota lain yang letaknya sangat jauh dari kota
kita ini dia pindah karena ia memutuskan untuk melanjutkan studinya ke kota
lain dan semua keluarganya sangat menyetujui kehendak anaknya sehingga satu
keluarga pun pindah.” Kalimat itu lah yang ku lontarkan kepada Putri saat itu.
Putri pun menyudahi pertanyaan karena tak ingin
aku semakin melanjutkan tangis ku yang pecah saat itu.
Tibalah di rumahku, aku pun langsung menuju
kamar kesayanganku. Di kamar, aku pun berpikir tentang kejadian tadi hal yang
seharusnya aku hilang kan kini Putri membuat kuingat kembali akan sosok kak
Putra. Iya kak Putra satu nama yang membuatku banyak pertanyaan akan orang itu
aku mengenal nya disaat kakak kandungku bersekolah disalah satu SMA terkenal di
kotaku sedangkan kak Putra adalah adik
kelas nya, setiap kali aku diantar oleh orang tua bersamaan dengan saudaraku
dan di sana juga pertama kali aku mengenal kak Putra , karena ke akraban
saudaraku dan kak putra dalam satu organisasi lah yang membuat kak putra selalu
datang kerumah untuk bermain bersama saudaraku. Namun aku mengetahui
seseorang yang sedang jatuh cinta itu bagaimana kak Putra selalu menanyakanku,
selalu mengobrol bersamaku sampai aku pun bingung ia kerumah mau mengunjungi
saudaraku atau mau mengapeliku. Waktu emang selalu indah yah hari demi hari
bahkan tahun demi tahun pun berlalu keakrabanku dengan kak Putra dari waktu ke
waktu semakin berubah kami semakin dekat hingga akhirnya kak Putra menyatakan
perasaannya kepada ku hari itu ,namun seperti yang kalian ketahui, aku yang
sudah menganggapnya sebagai kakak merasa
terkejut dengan ucapannya itu . Kak Putra memang orang yang selalu tahu
mengembalikan suasana menjadi baik lagi dimana suasana yang menegangkan menjadi
suasana yang biasa saja
“nanti saja jawabnya wikk, kalau sudah kamu
pikirin nanti di jawab ya “katanya.
Di kamar, dimana matahari sudah kembali ketempat
peristirahatannya aku pun kembali memikirkan kata-kata yang laki-laki
menjengkelkan itu ucapkan, aku seperti berada di dalam labirin yang tak tahu
jalan mana yang harus ku tempuh, aku harus menerimanya atau malah mengabaikan
perasaannya namun yang kutahu selama aku merasa nyaman setiap bersamanya, hari
pun semakin indah jika didekatnya namun aku tak ingin ada yang berubah jika
nanti aku menjadi kekasihnya.
Tiba-tiba
telpon rumah pun berbunyi. kringg..
kringg .. aku bergegas untuk mengangkatnya.
“Hallo
bisa bicara dengan dwi?” kata seorang laki-laki yang berada ditelpon itu. Namun
dari suara itu aku sudah tahu bahwa itu adalah kak Putra yang sudah lama
menunggu jawaban atas pertanyaannya.
“Iya ini Dwi kak Putra,”jawab ku
“Bagaimana jawabannya bisakah saya dapat malam
ini?”tanya kak Putra
“Besok kita bertemu di taman saja akan ku jawab
pertanyaanmu kak!.”
Aku menutup telponnya dan langsung kembali ke
kamar untuk tidur dengan nyenyak dan berharap bermimpi yang indah agar besok
ketika aku menjawab pertanyaannya aku tidak merasakan keraguan lagi.
Pagi itu di taman, di mana dari jauh sudah
kulihat kak Putra sudah datang lebih awal dan duduk dikursi taman, aku mencoba
mendekatinya dan menjawab pertanyaannya.
“Hai kak “
“juga wi”
“sudah lama menunggu kak? “
“Gak kok wi baru juga 5 menit yang lalu aku
sampai sini”
“bagaimana dengan jawabannya wi?” kak putra
langsung menanyakan hal yang ingin sekali didapatkannya.
“hmmm iya kak”
"iya apa wiii????"tegas kak putra.
“iya aku mau kak “
Dengan wajah yang sangat bahagia kak putra
tersenyum dihadapanku seakan wajahnya mengisyaratkan bahwa saat itu dia adalah
orang yang paling bahagia.
“Berarti sekarang kita sudah resmi pacaran yah
kan ?.”
“hmmm iya kak.” kata ku dengan nada malu
Berbulan-bulan bahkan tahun pun kami lewati
bersama sebagaimana seperti orang pacaran pada umumnya, namun satu hal yang aku
suka dari kak putra ialah dia seseorang yang selalu bisa membuat ku nyaman,
tidak jaim-jaiman, selalu bisa menjaga, melindungi, dan yang aku tahu kak
putra adalah orang yang sangat menyayangiku. Hari itu tepatnya hari ulang
tahunku bahkan aku pun lupa hari ulang tahun ku, namun tidak untuk kak putra
,dia selalu punya banyak cara untuk membuat semua kejutan dihari itu, dia yang
dua hari sebelum aku ulang tahun tidak pernah kerumah biasanya dia selalu ke
rumah sepulang sekolah namun hari itu dia sama sekali tidak datang bahkan lewat
depan rumah ku pun saja tidak, aku pun merasa aneh dengan sikapnya saat itu
sampai-sampai aku memberanikan diri untuk mendatangi rumahnya.
“assalamualaikum, kak
putra”,aku mengetok pintu rumahnya perlahan,
“wa'alaikummussalam, iya
ada apa nak “jawab seorang perempuan,
Dalam hati aku berkata apa ini adalah ibunya kak
putra berarti aku sedang berhadapan dengan calon mertua dong
“Ada kak putra
buk? “kataku
‘putra lagi pergi nak, dari kemarin dia
kelihatan sangat sibuk”jawab ibu itu.
“ibu ini, ibu nya kak putra yah?”
“iya nak saya ibu nya putra, kamu dwi ya? “ kata
ibu itu
“iya saya dwi bu, mengapa ibu bisa tau nama saya
?” jawabku
“putra selalu bilang kalo dia telah bisa melihat
bidadari dan benar perempuan yang putra sebut bidadari itu ada dihadapan
ibu”jawab ibu kak putra.
“ibu bisa saja, kak putra bohong kok bu” jawabku
“masuk dulu nak sambil menunggu putra”kata ibu
kak putra.
Ingin sekali hari itu aku menunggu kak putra
tiba dirumahnya namun benar kata ibu sampai sore pun kak putra belum juga
kembali, akhirnya aku memutuskan untuk kembali kerumah saja dan jika ada waktu
besok aku akan ke rumah kak putra kembali untuk mengetahui apa yang sebenarnya
kak putra lakukan dalam dua hari ini tak melihatku sama sekali.
Keesokan harinya, dimana hari paling bersejarah
bagi hidupku, hari ulang tahunku namun kak putra juga belum datang untuk
memberiku kejutan, jangan kan kejutan ucapan happy birthday saja tidak
terdengar ditelinga ku, hari yang seharusnya adalah hari paling indah pun
berubah menjadi hari yang membosankan, aku saat itu langsung pergi menuju taman
untuk menghilangkan rasa bosan namun apa
yang aku rasa tak kunjung hilang, lalu aku bergegas untuk pulang kerumah namun
yang membuatku aneh saat itu ialah di halaman depan rumah terlihat ada
seseorang yang melakukan pesta, masuklah aku ke dalam rumah ternyata, mama,
papa, kakak, ibu dan ayah kak putra dan laki-laki yang aku sayang ada di sana, memberikan
kejutan untuk hari ulang tahun ku ternyata kak putralah yang merencanakan
semuanya, dua hari menghilang adalah waktu baginya untuk menyiapkan kejutan
yang sangat istimewa itu, aku merasa menjadi ratu saat itu, berada dilingkungan
orang-orang yang sangat menyayangiku dan selalu berjuang demi kebahagiaanku.
Tidak hanya hari ulang tahunku saja bahkan kak
putra selalu memberikan kejutan setiap kali kami anniversarry dari yang nama nya memberi bunga, hadiah, makanan
semua sudah kak putra lakuin untuk aku ,aku tahu kak putra sangat menyayangiku
setiap kali anniversarry kata yang
putra lontarkan ialah”Jangan berjanji
untuk tidak saling menyakiti namun berjanjilah untuk tidak pergi walaupun salah
satu diantata kita ada yang tersakiti dan, coba lah untuk selalu menepati
janji, karna setiap janji akan berbuah manis”.
Kak putra bagiku bukanlah orang yang romantis
bahkan jauh dari kata romantis namun setiap kata dan setiap perbuatannya adalah
bukti sayangnya kepada seseorang yang ia sayangi.
Namun waktu berkata lain hal yang sangat aku
takutkan itu terjadi hubungan yang baik-baik saja seketika hilang, kak putra
pergi meninggalkanku karena ia ingin melanjutkan studinya di kota lain. Aku
yang mendengar kabar itu dari mulut nya seketika terjatuh diantara kepingan
kaca.
“aku akan pergi wi, dan tidak tinggal disini
lagi”
Aku hanya terdiam dan mencoba menahan tangis
namun apa daya tangisan pun pecah di depan kak putra saat itu, aku yang tak
pernah berada jauh darinya kini akan benar-benar kehilangannya
“aku tidak lama kok wi, aku janji setelah aku
meraih masa depan ku aku akan kembali lagi untuk mu wi, kakak janji”ucap kak
putra menguatkan
“tapi kak putra janji ya kembali lagi”
“iya wi kita hanya terpisah raga bukan hati”
Bertahun-tahun kulalui kehidupan tanpa kak
putra, mencoba menjaga hati disini dan berharap bahwa ia akan kembali lagi
kepada ku nantinya, Namun kini kak putra tak kunjung datang menemui ku apa kak
putra lupa, atau dia sudah ada pengganti atau bahkan... Ah semua yang
buruk-buruk itu aku pikirkan setiap harinya namun aku teringat satu janji dari
kak putra bahwa ia akan kembali.
Kini aku benar-benar menjalani hari tanpa
hadirnya kak putra lagi,lost contac
yang ku jalani dengan nya benar-benar membuatku merasakan sakit aku selalu
mencoba untuk melupakannya namun aku tahu itu adalah hal yang sulit bagiku.
Aku selalu mencoba merelakan kepergian kak putra
mungkin aku hanyalah sebuah masa lalu bagi nya.
Setiap yang ku jalani saat ini benar-benar
semata hanya untuk kebahagianku saja aku tak mau memikirkan orang yang tidak
memikirkanku lagi.
Hari ini hari saudaraku pulang dari tempat
kerjanya antara suka dan tak suka jika ada dia, kalau ada dia aku selalu
dibeliin makanan namun setiap hari juga aku selalu bertengkar dengannya.
“Apa kabar adekku yang cantik”
“baik kakak ku yang ganteng”
Kami sudah sama-sama besar namun hal konyol
selalu kami lakukan, dia yang tahu bahwa aku dan kak putra lagi ada masalah
kini dia yang membuat ku senang karena kehadiran, nya aku beruntung memiliki
kakak sepertinya.
Dua hari saudaraku di sini ia bilang bahwa ada
kejutan yang akan dia persembahkan kepada ku namun ucapannya itu selalu ku
abaikan dia bilang aku harus menunggui telepon karena ditelepon itulah kejutan
darinya akan muncul, sesuatu yang sangat aneh bagiku namun aku selalu menunggu
telepon yang disuruhnya.
Sudah tiga hari aku menunggu telepon itu namun
kejutan itu tak kunjung ada. Namun disore hari disaat aku menunggu telpon itu
tiba-tiba telponnya berbunyi.
Kring..
Kring... Aku segera
mengangkatnya terdengar suara lelaki memanggil ku .
“wikk dwikkk.. “
(seketika aku terdiam),”ini siapa? “
“ini kak putra adekku”
Suasana tangis, senang, entah lah tak tau apa
yang harus aku perbuat
“besok jemput kakak dibandara ya wik, jam 8 pagi
inget yah!.”
Besok paginya dibandara aku menunggu lelaki yang
selama ini kutunggu pulang. Dibandara, aku menunggunya di ruang tunggu seketika
mataku gelap karena ditutup oleh seseorang dari belakang, aku membalikan tubuh
ku dan ternyata dihadapanku kini adalah kak Putra
“Aku tidak mengingkari janjiku kan, kini aku
kembali untuk mu lagi, dan akan selalu
bersamamu.”
Kekuatan cinta dan janji kak putra lah yang
mendorong kak putra kembali kepada dwi lagi ,dan benar bahwa kisah kak putra
dan dwi adalah kisah pejuang jarak yang sesungguhnya, berani membuat komitmen
dan tidak mengingkarinya, karena seseorang yang pergi akan selalu ingat jalan
pulangnya.***
Tidak ada komentar