Kamis 23.59 bagian 2
Karya
: M.Bassu AirlanggaGambar oleh Ben Kerckx dari Pixabay
Mira, Marvel dan orang tuanya pun terkejut mendengar cerita bibi tersebut. Tapi anehnya, mbak Dewi tetap tenang sambil menundukkan kepala seolah-olah tidak terjadi apa pun. Mama Mira seketika langsung mengalihkan pembicaraan dengan menyuruh cepat-cepat makan dan segera bergegas ke sekolah dan kantor.
Setelah itu, di rumah tersebut hanya ada bibi dan mbak Dewi yang sedang melakukan pekerjaannya. Bibi pun heran mengapa mbak Dewi selalu diam dan kadang-kadang suka keluar kamar saat sudah tengah malam. Bibi juga beranggapan bahwa sosok wanita yang mengejutkan dia malam tadi itu mempunyai hubungan dengan mbak Dewi. Tiba-tiba bibi pun sadar bahwa banyak kejadian yang aneh semenjak kedatangan mbak Dewi dan berencana untuk mengikuti mbak Dewi saat ia keluar tengah malam.
Hari
demi hari pun telah berlalu. Setiap malam, bibi selalu terus menunggu kapan
mbak Dewi akan keluar saat sudah tengah malam. Tak jarang bibi menutupi mukanya
dengan bantal seolah-olah terlihat
sedang tidur. Tapi sudah beberapa hari ini Mbak Dewi tidak keluar-keluar. Malah
ia tetap tidur sampai pagi.
Pada
hari kamis, malam mulai berlarut. Bibi terbangun dan terkejut mengetahui mbak
Dewi sudah tidak ada dikamar. Bibi pun langsung bergegas mencari mbak Dewi
untuk mengetahui kebenaran tentang semua ini. Tak lama kemudian, bibi melihat
mbak Dewi sedang berjalan ke arah belakang. Bibi yg mengikuti diam-diam mulai
ketakutan ketika mbak Dewi masuk ke ruang bawah tanah. Karena rasa penasaran
bibi, akhirnya bibi terpaksa ikut masuk ke ruang bawah tanah yg mengerikan itu.
Sesampainya
di ruang bawah tanah. Bibi tampak melihat mbak Dewi yg hanya berdiri di tengah ruangan.
Namun tiba-tiba hal yg sangat mengejutkan pun terjadi. Mbak Dewi seketika
lansung berubah menjadi wanita yang menyeramkan. Ternyata wanita seram yang
muncul kala itu adalah mbak Dewi. Mbak Dewi lansung keluar dengan cepat untuk
menuju kamar anak-anak. Bibi berusaha menghalanginya dengan sekuat tenaga, tapi
ia malah terkunci di ruang bawah tanah tersebut. Bibi yg ketakutan pun hanya
bisa berteriak “Tolong-tolong!! Tuan, Nyonya!! ,Tolong selamatkan anak-anak!“.
Mendengar teriakan bibi yg sangat kuat, orang tuanya Mira pun akhirnya
terbangun.
Papa :
“Ma, itu bibi berteriak“.
Mama :
“Iya pa, Ini jam berapa ya?“.
Papa : “Kamis, 23.59”
Mama :
“Pa, papa cari bantuan penduduk desa ya. Mama langsung kekamar anak-anak”.
Papa :
“Iya, ayo cepat maa!“.
Mereka
pun lansung bergegas pergi. Mama Mira pergi ke kamar Mira dan Marvel. Semetara
papa Mira pergi ke desa dengan mobil. Jalan yang belum rata dan gelap menjadi
halangan bagi warga disini. Ketika di perjalanan, tiba-tiba muncul seorang
kakek tua yang berdiri di depan mobil. Papa Mira pun turun dan bertanya kepada kakek tua itu.
Papa :
“Ada apa kek? kok malam-malam di hutan?”.
Kakek :
“Aku tahu keluargamu sedang dalam bahaya. Aku juga tahu penyebabnya”.
Papa :
“Iya kek, setiap kamis 23.59. Sering terjadi hal yang aneh. Hari ini paling
parah“.
Kakek :
“Kalung yang anakmu temukan dan rumah yg kalian tempati adalah penyebabnya”.
Papa :
“Jadi, apa yang harus kita lakukan?”.
Kakek :
“Menghancurkan kalungnya dan pergi dari rumah itu”.
Papa :
“Kalau kalung itu hancur. Apakah dia akan tamat?”.
Kakek :
“Benar sekali. Karena itulah dia takut jika kalung itu berada di tangan orang
lain”.
Papa :
“Ayo kek! kita bergegas ke rumah”.
Di
rumah, mama Mira berhasil mengamankan Mira dan Marvel dan membawanya ke ruang
tengah. Ketika sudah sampai di ruang tengah. Mereka melihat dari arah sebrang,
ada sosok wanita yg menyeramkan itu.
Hantu :
“KEMBALIKAN KALUNGKU! KALIAN MERUSAK KETENANGANKU!”
Tiba-tiba bingkai foto berjatuhan disertai
dengan angin kencang. Keadaan pun menjadi sangat menakutkan dan menegangkan.
Mira :
“K-kalung? kalung yang mana?”.
Hantu :
“Kalung yg kau temukan kemarin, cepat!“ .
Papa
Mira dan kakek tua itu sampai di rumah pada saat yg tepat. Dan mereka langsung
berlari menuju ruang tengah.
Kakek :
“Jangan berikan kalung itu! kau harus menghancurkannya!“.
Hantu :
“Diam kau kakek tua, tidak akan ku biarkan kau menghancurkannya“.
Mereka
pun langsung menjaga Mira karena takut hantu tersebut langsung mengambil
kalungnya. Ketika hantu tersebut mendekati Mira. Hantu tersebut lansung
terbakar karena terkena perisai kakek tersebut.
Hantu
tersebut marah besar. Dalam sekejap mereka semua terdorong dan saling terpisah.
Mira langsung berlari ke belakang dan mencari tempat sembunyi. Hantu tersebut
tahu dan terus mengikuti Mira. Kakek dan orang tua Mira tetap mengejar untuk
menghentikan hantu tersebut. Sedangkan Marvel sedang pingsan.
Di
perjalan ke belakang, Mira terjatuh tepat di depan lorong tembus bawah tanah.
Melihat kalung tersebut tidak di genggamannya lagi, Mira berusaha meraihnya.
Akan tetapi Mira tidak bisa bergerak sedikit pun. Kakek dan orang tua Mira pun
tidak bisa mendekat karena perisai hantu tersebut.
Hantu : “Kau cukup merepotkan. Aku akan
membunuhmu!” (menuju Mira).
Mira :
“AAAAAAA TIDAKKK!!!!“.
Bibi :
“Takkan ku biarkan kau!“ (sambil melempar batu ke arah kalung itu).
Hantu
: “SAKITTT!! TIDAK TIDAK!! KALUNGKUU!!!”
Akhirnya,
kalung itu pun berhasil dihancurkan. Seketika hantu tersebut terbakar dan
berteriak kesakitan. Tubuh hantu itu mulai mengeluarkan asap hitam dan
lama-kelamaan hancur menjadi debu. Bibi pun langsung berlari memeluk Mira
sambil menangis. Dan mereka semua menuju keruang tengah.
Hari kamis, tanggal 25 Juni 1998,
pukul 23.59 adalah jam kematiannya. Seorang tukang bangunan menemukan seorang
mayat yg terkubur tidak sesuai di bawah tanah. Namanya Dewi, seorang gadis
cantik dan baik hati yg tewas mengenaskan diduga korban tabrak lari. Menurut
kesaksian warga sekitar, Dewi adalah anak yatim dan ibu nya sedang sakit keras.
Ia masih berumur 17 tahun tetapi sudah bekerja sampai larut malam karena haus
membelikan ibunya obat-obatan. “Kasihan sekali mendengar anak itu harus meninggal
dalam keadaan seperti ini” kata Leni, tetangga Dewi. (Sumber koran: twibun news)
Hari kamis, tanggal 25 Agustus 2010, pukul 23.59 ditemukan satu keluarga
meninggal diduga gangguan dari “Hantu penasaran”. Mereka mendapat gangguan
setelah menepati sebuah rumah besar bercorak Belanda yg saja baru dibangun.
Konon katanya tanah rumah yg mereka bangun adalah bekas adanya tabrak lari yg
menewaskan 1 satu korban wanita. “Saya kurang tau kronologinya, tapi warga
disini suka melihat penampakan disana” kata Yanto, warga sekitar. (Sumber
koran: twibun news)
Bibi :
“Jadi selama ini Mbak Dewi....“.
Kakek :
“Dia adalah hantu yang menyamar. Lain kali hati-hati menerima orang asing“.
Mama :
“Baik kek, terima kasih bantuan nya. Ngomong-ngomong apa hubungan mbak Dewi
dengan kalung itu?”
Kakek :
“Kalung itu adalah milik ibunya. Setelah mendengar anaknya sudah meninggal,
wanita itu memilih untuk bunuh diri”.
Papa
: “Berarti Dewi melihat saat ibunya memutuskan untuk bunuh diri?”
Kakek
: “Iya, Dewi juga masih melihat ibunya yg sudah meninggal. Sayangnya
ibunya tidak mengetahui itu”.
Mira :
“Waktu kami pulang ke rumah. Mengapa kakek mengikuti kami?“.
Kakek :
“Saya mengetahui kamu memakai kalung itu. Saya juga ingin menegur kalian, tapi
kalian berlari terlalu cepat”.
(Semua tertawa)
Keesokan
harinya mereka pun meninggalkan rumah itu serta pindah ke sebuah desa yg
terletak tidak terlalu jauh. Dan memulai hidup mereka dari awal.
Seru ceritanya
BalasHapus