Header Ads

Header ADS

Kamis 23.59

Gambar oleh lil_foot_ dari Pixabay

Oleh: M.Bassu Airlangga

NGELONG.MY.ID Mira adalah  seorang pelajar di salah satu SMA bergengsi di kota Tanggerang. Dia juga adalah pelajar yang baik, ramah dan terkenal di sekolahnya. Sehingga dia memiliki banyak teman.

Di dalam ruang kelasnya. Mira dan teman-temannya sedang asik mengobrol tentang nilai ujian mereka. Ketika obrolan hampir berakhir. Mira  berkata ‘’Teman-teman aku mau ngasih kabar bahwa sebentar lagi aku mau pindah sekolah, karena papaku ditugaskan ke daerah terpencil”.

Semua temannya pun terdiam dan menatap wajah Mira dengan eksperesi sangat sedih. ‘’Eum...bagaimana jika kita mengadakan sebuah pesta perpisahan’’ kata Dita. ‘’SETUJU!” sahut mereka berbarengan.

Seminggu kemudian mereka pun berkumpul di sebuah cafe. Mereka bersenang-senang serta bercanda ria. Matahari pun mulai tenggelam. Mira dan temannya  pun bersiap untuk pulang. Tiba-tiba suasa pun menjadi sedih karena temannya Mira belum siap untuk berpisah. Mira pun berkata “Jangan sedih teman, sejauh mana pun kita berada ikatan persahabatan kita tidak akan sirna. Kapan kapan nginap dirumah baruku ya “ sambil menahan air mata. Sebuah mobil berhenti di depan mereka dan ternyata itu adalah orang tua Mira. Mira pun langsung masuk ke mobil tersebut dan terus melambaikan tangan ke temannya dari balik jendela.

Keesokan harinya, Mira dan keluarganya pun bergegas pergi meninggalkan kota Tanggerang.  Akhirnya mereka sampai di rumah barunya. Mira pun terkesima melihat rumah barunya yang besar dengan bercorak Belanda. Tapi disisi lain, Mira pun mengalami hawa yang aneh dan mengganjal di balik rumah kokoh tersebut. Orangtuanya Mira tetap meyakinin Mira bahwa rumah tersebut baik-baik saja. Mereka pun masuk ke dalam rumah dan berberes-beres.

Keesokannya harinya, Mira turun ke bawah untuk sarapan bersama orangtuanya. Sehabis sarapan Mira pun melihat orang asing yang sedang bekerja di dapur. “Mama, Bibi yang di dapur itu siapa ya?” Tanya Mira. Ibunya pun menjawab “Owhh, itu bibi Aisyah. Dia akan menjadi pembantu kita mulai sekarang. Jadi kalo ada apa-apa panggil aja. Soalnya papa dan mama sekarang mulai sibuk kerja. Pulangnya pun malam”. Mira pun menjawab “Baik ma”. Mira dan adiknya pun langsung bersiap-siap pergi ke sekolah.

Setelah pulang sekolah, mereka pun langsung membanting tasnya dan menghampiri bibi Aisyah. Bibi pun berkata “Non Mira, Den Marvel, makanan sudah di siapkan diatas meja. Makan siang dulu ya“. “Baik bi“ sahut Mira dan Marvel. Setelah makan siang, Mira dan Marvel asik bermain dan menonton TV film kesukaannya.

Malam kemudian, orang tua Mira pun pulang kerja. Mira dan Marvel langsung menghampiri orang tuanya di depan. Sedangkan bibi Aisyah menyiapkan makan malam. Orang tua Mira pun langsung bergegas mandi dan ganti pakaian. Mira dan Marvel sudah duduk diatas meja makan sambil menunggu makanan malam. Bibi berkata “Tuan, Nyonya, Non, Den. Makan malam sudah siap“. “Baik bi“ sahut Mira, Marvel dan orang tuanya. 

Makan malam pun mulai, sambil makan malam mereka pun mengobrol tentang hari-hari pertama mereka sekolah dan bekerja.

Mama     : “Mira, Marvel, bagaimana hari pertama belajar di sekolah baru?”

Mira       : “Berjalan baik ma. Walaupun teman Mira masih sedikit, tapi sudah cukup kok“.

Marvel   : “Sama seperti kakak Marvel ma“.

Papa       : “Lama-kelamaan nanti kalian bakal dapat banyak kok. Yang penting tetap ramah”.

Mira       : “Siap pa.”

Papa       : “Bagaimana bi? Apakah semuanya baik-baik saja?”.

Bibi        : “Baik baik saja tuan“.

Mama     : “Kalo ada masalah segera laporkan saja ya bi.”

Bibi        : “Siap nyonya “.

Marvel   : “Pa, Ma. Bagaimana pekerjaannya? Lancar kah? “.

Papa       : “Alhamdulillah lancar Marvel“.

Mama     : “Iya marvel. Hayyuk makanannya cepat dihabiskan. Nanti kan mau buat PR“.

Marvel: “Siap ma”.

Mira       : ”Oke ma”.

   Keesokannya, setelah pulang sekolah. Mira dan Marvel diajak keliling desa oleh bibi. Desa tersebut tidak jauh dari rumahnya. Mira dan Marvel sangat senang karena desa tersebut terlihat tentram, bersih dan tidak sebising seperti di kota-kota. Mereka terpesona dengan hamparan kebun teh yang luas dan air sungai yg mengalir dengan jernih. Mereka sangat senang dengan lingkungan barunya.

   Hari menjelang sore, mereka pun pulang kerumah dengan gembira. Karena Mira dan Marvel mendapatkan banyak hal-hal yang baru yang jarang dia temukan di kota. Tapi ketika diperjalanan, Mira sadar bahwa ada seseorang yang mengintai mereka. “Bi itu kayak ada yang ngikutin kita loh“. Ucap Mira kepada bibi. Bibi menjawab : “Makanya kita cepat-cepat Non, soalnya hari mau magrib, takut ada apa-apa“. Mereka pun bergegas dengan cepat.

   Akhirnya sampai dirumah. Napas mereka pun kurang beraturan karena cepat-cepat pulang tadi.

Bibi        : “Alhamdulillah, kita selamat sampai rumah“.

Mira       : “Itu tadi siapa si bi? masa ngikutin kita mulu“.

Bibi        : “Bibi tidak tahu Non, kalau copet tidak mungkin. Kita kan tidak bawa apa-apa“.

Mira       : “Iya juga si bi“

Bibi        : “Mungkin dia iseng aja. Non, Den, mandi dulu sana ya“.

Mira       : “Iya bi“.

Marvel   : “Baik bi“.

   Pada malam itu, hujan pun turun dengan deras. Saat itu hari kamis, tepat pukul 23.59 . Mira dan Marvel sudah tertidur nyenyak. Bibi masih melipat baju di ruang tengah. Orang tua Mira pun masih mengerjakan beberapa tugas sambil ditemanin kopi hangat dan alunan lagu. Tiba-tiba suara ketokan kuat muncul dari arah pintu depan. Bibi pun segera mengintip di jendela.

Mama     : “Siapa itu bi?”.

Papa       : “Iya masa ada orang yang datang tengah malam“.

Bibi        : “Ada seorang wanita tuan, nyonya. Mungkin dia butuh bantuan“.

Papa       : “Buka aja bi pintunya, kita tanya“.

   Bibi pun langsung membuka pintu sambil ketakutan saat membawa wanita itu ke dalam ruang tamu. Hujan yang deras dan penampilan wanita yang aneh membuat suasana menjadi menegangkan.

Bibi        : “Tuan, nyonya, ini  wanita yang datang“.

Papa       : “Bibi, Tolong buatin minuman untuk wanita ini!“.

Bibi        : “Baik tuan”.

Papa       : “Ada perlu apa mbak datang kesini ? Apa sedang dalam bahaya?”.

Mbak     : “Saya hanya ingin ke sini. Kalau bisa, bolehkah saya jadi pembantu disini?”.

Papa       : “Maaf mbak, tapi kami sudah mempunyai pembantu”.

Mbak : “Tapi saya pernah menjadi pembantu di rumah ini sebelumnya. Dan saya membutuhkan uang untuk membelikan obat ibu saya yg sakit”.

Mama : “Baiklah kalau begitu mulai sekarang mbak boleh menjadi pembantu di rumah ini. Ngomong-ngomong, nama mbak siapa?”.

Mbak   : “Saya Dewi” (Dengan raut muka yg datar).

Mama     : “Bi, tolong antarin mbak Dewi ke kamarnya ya!”.

Bibi        : “Baik nyonya”.

   Sejak kedatangan mbak Dewi, rumah Mira pun sering tertimpa kejadian yang aneh. Pada hari kamis, tepat pukul 23.59, orang tua Mira  terbangun karena suara orang-orang yang ramai di ruang tengah. Ketika di periksa tidak ada siapa-siapa disana. Kejadian aneh tersebut pun juga dialami oleh bibi. Hari kamis, tepat Pukul 23.59, bibi sedang melewati lorong yang menembus ruang bawah tanah. Bibi pun langsung terdiam dan tidak dapat bergerak saat mendengar suara tangisan wanita dari arah situ. Semakin lama suara itu makin besar dan menyeramkan. Bibi pun lansung di kejutkan oleh kemunculan wanita yang menyeramkan dari lorong tersebut. Bibi yg kaget spontan langsung pingsan. Selain itu kejadian seperti rumah yg tiba-tiba berantakan, adanya bunyi ayam berkokok dan anjing menggonggong pada tengah malam pun sering terjadi tepat pada hari kamis pukul 23.59.

           Sebenarnya ada apa dengan hari kamis pukul 23.59 dan mengapa kejadian-kejadian aneh selalu datang pada hari dan pukul itu?. Semua ini tampak seperti misteri yg harus dipecahkan.

   Keesokan harinya, orang tuanya Mira pun kaget. Karena pembantu mereka belum mengerjakan apapun pada pagi itu. Dan ketika mereka memeriksa kamar pembantu, mereka  tidak melihat siapa-siapa disana. Sudah berkali-kali mereka memanggil pembantu tersebut, tapi jawabannya nihil. Saat sedang keliling rumah dan mencari pembantu tersebut. Papa Mira dikagetkan dengan keberadaan Bibi yg tertidur didepan lorong tersebut.

Papa       : “Maa, Papa menemukan bibi. Cepat kesini!”.

Mama     : “Iya Paa“ (sambil berlari ke tempat papa).

Mama     : “Bi, bangun bi“ (sambil menumpahkan sedikit air ke arah wajah bibi”.

Bibi        : “Ada apa nyonya? kok bibi bisa disini ya nyonya?”.

Mama     : “Saya juga tidak tahu bi. Ayo bangun bi dan siapkan sarapan”.

Bibi        : “Baik Nyonya”.

   Sarapan pun di mulai. Ketika sarapan orang tua Mira masih heran dan terus bertanya kepada bibi tentang kejadian yang dialami bibi tadi.

Papa       : “Bi, kok kamu tidur di situ? biasanya kan bibi tidur di kamar”.

Mira       : “Emangnya kemarin bibi tidur dimana pa?“.

Papa       : “Di depan lorong yang nembus bawah tanah itu Mir“.

Mira       : “Iiii, serem. Apalagi ruang bawah tanah kan sering muncul suara aneh“.

Marvel   : “Iya serem, Marvel aja ga mau ke ruang bawah tanah“.

Bibi        : “Kemarin malem bibi lewat depan lorong bawah tanah...“.

Marvel   : “Terus bi? ayoo cerita“.

Bibi        : “Terus bibi langsung pingsan karena liat sosok wanita dari arah itu“.

Bersambung .....

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.